{[['']]}
Lalu, jika seseorang menyebutkan Sri Asih, Aquanus, Maza, dan Godam, apa yang kamu pikirkan? Pasti tidak semua orang mengenal baik tokoh-tokoh tersebut. Superhero, dari namanya saja sudah menggambarkan manusia yang memiliki kekuatan luar biasa untuk melakukan tindakan hebat demi kepentingan umum. Mereka memiliki kemampuan atau kesaktian di atas rata-rata manusia.
Biasanya, mereka memakai pakaian yang khas dan mencolok, serta digambarkan sebagai penolong bagi kaum yang lemah dalam membasmi kejahatan. Sejak kemunculan superhero pertama yang diciptakan oleh Lee Falk bernama Phantom pada tahun 1936 silam dan Superman pada tahun 1938 di Amerika yang berupa serial komik, banyak karakter serupa yang mulai bermunculan. Enggak cuma di Amerika, juga di negara-negara yang terpengaruh sama budaya komik.
Selama ini superherobagi kita sudah sangat lekat dan identik dengan tokoh-tokoh Marvel seperti Superman, Batman, Spiderman, dan Iron Man. Namun, tahukah kamu bahwa Indonesia sejatinya juga punya tokoh superherokeren yang tak kalah garang dengan superheroseperti Spiderman dan kawan-kawan?
Jika dirunut ke belakang, Indonesia sebenarnya memiliki beberapa superhero lokal asli yang cukup terkenal, di antaranya Sri Asih, Putri Bintang, Gundala, Godam, Aquanus, Maza, Aquanus, Pangeran Mlaar, Kapten Halilintar, Sembrani, Merpati, Sri Dewi, Siti Gahara, Tira, Tora, Kalong anak Kelelawar, Jin Kartubi, Herbintang, dan masih banyak lagi. Sejak tahun 1950-an, sebenarnya sudah banyak sekali tokoh superheroyang diciptakan anak bangsa.
Misalnya, Sri Asih, tokoh superhero pertama Indonesia yang muncul pada tahun 1953. Sri Asih ini pertama kali muncul dalam komik terbitan Melodie Publishing. Superhero yang diciptakan almarhum Bapak Komik Indonesia, RA Kosasih, ini bisa berubah menjadi superhero dengan mengucapkan kata “Dewi Asih”. Digambarkan, Sri Asih mampu terbang, menggandakan diri, dan sangat kuat. Musuh Sri Asih yang paling terkenal adalah Serigala Hitam dan Gerombolan Kawa-Kawa.
Nah yang paling fenomenal dan terkenal adalah Gundala, superhero berkekuatan petir yang diciptakan pada tahun 1969 oleh Hasmi. Melalui komik Gundala Putra Petir, Gundala kian eksis pada zamannya. Singkatnya, Sancaka nama asli dari Gundala ini adalah seorang peneliti yang mendapatkan kekuatannya dari sambaran petir. Ia pun diangkat anak oleh raja Kerajaan Petir yang bergelar Kaisar Kronz.
Jadilah dia diberkati kemampuan super. Semua superhero lokal tersebut mencerminkan kearifan lokal dan memiliki nilai-nilai keragaman Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, para superhero lokal seperti tenggelam bersama waktu. Ketertarikan masyarakat terhadap superhero Indonesia dikalahkan oleh keberadaan tokoh-tokoh Marvel yang kian eksis. Layar kaca Indonesia bahkan banyak dihiasi dengan film-film yang mengangkat superhero dari luar negeri.
Berny Julianto |
Sejak 2006, NPC menjadi studio grafis dan desain yang memusatkan pada produksi media komik dan media lain yang berhubungan dengan komik. Berny Julianto, salah satu pendiri NPC, mengaku awal mula terbentuknya NPC karena kecintaannya terhadap superhero Indonesia. “Sejak kecil, saya mengikuti dan menyukai komik-komik superhero Indonesia seperti Godam, Gundala, dan Aquanus. Karenanya, sampai saat ini, saya dan teman-teman menekuni serius bidang komik ini,” tuturnya.
Setelah puluhan tahun tidak muncul, komik Aquanus: Benua Ketujuh ciptaan Wid NS ini dibuat komiknya oleh NPC. Selain Aquanus, NPC juga membuat komik berjudul Gundala: Bangkit dari Kematian ciptaan Hasmi, serta Godam Reborn 3 ciptaan Wid NS yang juga setelah puluhan tahun belum ada komik barunya. NPC tidak hanya membuat komik dari karakter yang sudah ada.
Mereka pun menciptakan karakter superherosendiri, seperti Lang Sakti, Lelawa, Dwipa, Lessus, Raga Langit, Kanser, Garda dan Shakuntala. Hingga kini, NPC telah menerbitkan 19 komik. 16 di antaranya adalah karakter ciptaan NPC sendiri dan 3 di antaranya karakter klasik. Adapun yang menjadi unggulan, yakni komik Raga Langit, Lelawa, Penjaga Pintu Astral,dan An Everlasting Revenge. NPC pun mendapat sambutan yang cukup bagus di masyarakat.
Dilihat dari fan page NPC yang cukup banyak pengikutnya, Berny optimistis bahwa masyarakat Indonesia mulai kembali mencintai dunia superhero Indonesia. Berny mengaku industri superhero lokalnya belum begitu kuat, ia dan NPC harus mengerjakan banyak pekerjaan sendiri. Namun, Berny tak patah semangat.
Dia tetap yakin bahwa superhero Indonesia memiliki harapan besar untuk digemari di Indonesia maupun mancanegara. Menurut dia, industri kreatif, khususnya komik, di negeri ini sedang tumbuh. Di Surabaya, NPS pun merintis drop point melalui jaringan cartoonation.net yang base-nya berada di Warung Kopi Troya, sebuah kafe teras di samping Royal Plaza Surabaya. Yuk, bangga dengan karya anak bangsa. Kalau bukan dari kita, siapa lagi?
DEASY AMALIA
(bbg)
Sumber: Koran Sindo
Posting Komentar